Kira kira dengan foto awal seperti ini mau cerita apa ya? Ini sepenggal kisah saya bersama mas Hubby sepanjang siang di kota Kuningan nan sejuk dan permai. Ini lokasi ke tiga yang kami kunjungi ketika ngebolang di kota Kuningan.
Nama tempat wisata ini Curug Si Domba. Untuk sampai ke lokasi ini kami mengajak Neng Cicih dan Aa Cecep dari mananya jelas mereka orang Kuningan ya. Pertemuan kami dengan kedua orang ini juga karena Allah semata. Koq bisa ? Apa sih yang tidak bisa kalau Allah sudah mengizinkan.? Buktinya kenekatan kami yang jalan semi backpackeran ala saya dan mas Hubby
Kisahnya begini, setelah hilang rasa penasaran saya denganpasar Tegalgubug kami melaju ke arah Kuningan diantar bus jurusan Cirebon dari Cirebon kami carter angkutan umum yang disebut si elf menuju ke Kuningan. Bermodal nanya ke Pak sopir dan ada gambaran sedikit tentang Kuningan ketika googling. Sampai lah kami di daerah yang namanya Sangkan Hurip yang konon ada Pemandian air panas alami.
Karena masih musim liburan hotel dan tempat penginapan disana fully , hampir putus asa juga nih, sambil nenteng tas yang lumayan berat setelah bertanya kesana kemari, akhirnya dapat juga guest house yang masih dalam dalam tahap pembangunan. Kami dapat kamar di lantai dua dengan view yang cantik.
Alhamdulillah akhirnya dapat juga tempat untuk istirahat setelah semalaman berpacu di atas rel kereta, disambung angkot, bus dan elf. Rasa penat kami hilang setelah mandi air hangat dan sarapan roti dan teh hangat sementara mata juga dimanjakan dengan pemandangan yang menyejukkan. Puas memandangi keindahan gunung Ceremai saya minta tolong sama Si Ibu pemilik rumah mungkin bisa kasih referensi obyek wisata yang bisa diliat di Kuningan juga caranya sampai ke tempat wisata tersebut.
Si ibu dengan semangatnya memberi info kalau di Kuningan ada waduk Darma, Curug Sidomba, Cibulan, Taman Ade Irma Suryani, Linggar Jati, kalau yang di Cirebon ada Goa Sunyarunyi, Kraton Kasepuhan, dan Kampung Batik Trusmi.”Tapi kalau satu hari ngga cukup deh waktunya, sebentar ya Bu, saya coba hubungi teman saya yang biasa dicarter mobilnya.”
Sambil menunggu jawaban dari teman si Ibu saya dan mas Hubby ke luar kamar menikmati bumi Sangkan Hurip yang memukau, udara pagi mulai menghangat dan cuaca sangat cerah.
Singkat cerita kami berjodoh dengan teman si Ibu pemilik rumah. Deal si AA cecep siap mengantar kami tapi dia minta ditemani Neng Cicih.. karena mereka semi amatir karena ini pekerjaan partimer mereka. Aslinya mereka pengawai rumah sakit daerah. Si Aa Cecep driver sedang Neng Cicih bagian admin.
Curug Sidomba jadi salah satu pilihan yang kami kunjungi. Curug ini berada di kecamatan Jalaksana, di bawah kaki gunung Ceremai Kuningan. Kami tidak turun samapai ke curug karena lumayan jauh jalannya selain mempertimbangkan waktu yang ada. Si Aa juga bilang ini musim kemarau biasa airnya ngga deras dan kurang bagus dan tingginya juga cuma 3 meter.
Curug Sidomba itu sebenarnya punya mitos bahwa diapa saja yang cuci muka dari air terjun Sidomba bakal enteng jodoh banyak rezeki, dan apa aja yang jadi hajatnya bakal terkabul. Ada juga yang meyakini bahwa tempat ini dulu sebagi salah satu tempat untuk tetirah atau bersemedinya Syech Jenar.
Karena tidak bisa ambil foto air terjun yang kering mas Hubby pilih ambil gambar domba bertanduk 3 yang jadi ikon obyek wisata di Sidomba.
Di sebelah kandang domba ada kandang burung merak yang cukup besar mas Hubby cukup puas dengan hasil jepretannya walau terhalang kawat halus di lensa kameranya.
Taman, masjid dan kolam ikan yang ada di lokasi Curug Sidomba terawat dengan rapih, konon ini milik perorangan, tentu membutuhkan dana yang besar untuk merawatnya. Ketika kami berkunjung tidak banyak pengunjung lain yang datang. Ini karena kurang promosi, salah urus atau memang tersa.ingi dengan obyek wisata water boom yang sedang menjamur
Oh iya sebelum meninggalkan lokasi curug Sidomba kami sempat keliling melihat bumi perkemahan yang letaknya ngga jauh dari curug Sidomba.
Mungkin ada yang mau tau untuk sampai kesana bagaimana gitu? Pengunjung bisa samapai di lokasi dengan kendaraan pribadi atau angkuan umum, tapi ya harus sabar karena menunggunya cukup lama. ketika kami kesana hanya mengeluarkan uang 25 ribu. dengan perincian 4 orang pengunjung plus parkir mobil 5 ribu.
Perlahan mobil kami meluncur meninggalkan lokasi curug Sidomba, untuk melanjutkan ke obyek wisata sejarah yaitu Linggar Jati..
September 4, 2016 pukul 12:25 am
Wah yang ti.yang kung gaul abiss terasa muda kembali..
September 4, 2016 pukul 1:06 am
Uti punya banyak foto yang bisa cerita dan bikin orang Mupeng.. sambil belajar ngeblog.. Mas Sukma.. btw Ali rasyidin itu murid Uti loh.. katanya mahasiswa jenengan juga toh?
September 4, 2016 pukul 1:16 am
Oya..ditunggu postingany..iya mhswa sy ti..
September 4, 2016 pukul 4:12 am
Siap Pak Dosen hehe
September 4, 2016 pukul 4:13 am
jangan panggil saya dosen ti..ketok piye gt ti…ngapunten ti
September 4, 2016 pukul 4:55 am
gojek ya..Uti panggil Mas kalau yg mak blogger ya Mba.. gitu ya
September 4, 2016 pukul 1:03 am
Utii so sweet ihh perjalanan berdua sama suami ❤ hehehhe
Curug sidomba, mungkin para jomblo harus tau tempat ini ya 😀 dan suasana kamarnya itu, huaaaa pasti sejuk banget udaranya. Dan murah banget ya utii ongkosnya. Traveling murah meriah
Ditunggu cerita lainnya..
September 4, 2016 pukul 1:07 am
Siap mba banyak foto Uti yang bisa cerita semoga bermanfaat buat yang suka traveling. Pokoknya lagi suka yang di dalam negeri dulu.makasih ya Mba sudah singgah.
September 4, 2016 pukul 6:53 am
Wah asik ceritanya. Saya yang orang Jabar belum kesampean maen ke Kuningan, nih. Sayang ya, air terjunnya lagi kering.
September 4, 2016 pukul 1:44 pm
Iya Mba Efi di Kuningan banyak sekali wisata alam yang bisa kita nikmati insyaallah nanti saya bercerita lagi tentang wisata yang yang lain.
September 4, 2016 pukul 9:23 am
Domba bertanduk tiga tsb sampai keturunannya pun bertanduk 3 juga ya?
September 4, 2016 pukul 1:46 pm
Iya mba Rita jadi di kandang ada beberapa ekor domba yang bertanduk 3..tempat wisata ini di kelola swasta tapi saat ini sepi pengunjung atau karena saya kesana bukan hari ahad.
September 4, 2016 pukul 9:41 am
wuihh bikin iri…keromantisan uti dan akung iniiiih
September 4, 2016 pukul 1:47 pm
Alhamdulillah mba.. ini fotonya minta tolong sama orang karena ngga bawa tongsis hehe
September 4, 2016 pukul 1:54 pm
Alhamdulillah mba masih diberi nikmat sehat dan sempat
September 4, 2016 pukul 9:42 am
🙂
September 4, 2016 pukul 1:52 pm
apa ini mba ngga terlihat jelas
September 4, 2016 pukul 1:55 pm
Ada senyum cantikmu makasih
Oktober 16, 2016 pukul 3:28 am
Baru tau uti ada tempat begini. Itu dombanya turun temurun bertanduk 3?
Oktober 26, 2016 pukul 10:27 am
iya nba kayak kkiai slamet kebo bule yang ada di alun2 kidul