Hi, mau nanya nih, sudah pernah jalan-jalan ke Dieng kah? Kalau sudah pasti banyak ya bisa dinikmati di sana. Sampai bingung deh mana dulu yang mau diceritain. Nah kali ini saya mau berbagi kenangan yang saya rasakan ketika jalan-jalan ke Telaga Warna yang jadi salah satu obyek wisata di Dieng Wonosobo.
Kami sengaja dari Solo pagi hari lewat Kopeng, Blabak, Magelang Secang, Temanggung baru menuju Ke Wonosobo. Sepanjang jalan mata ini dimanjakan dengan pemadangan pegunungan Telomoyo dan lereng lerengnya yang ditanami aneka jenis sayuran yang tumbuh di daerah pegunungan. Pas waktunya perut mulai keroncongan kami berhenti di pinggir jalan menikmati bekal yang kami bawa. Sudah niat mau sarapan di pinggir jalan sambil menikmati udara sejuk pegunungan Telomoyo.
Bekal yang kami bawa cukup menyelera. Nasi kotak yang sudah dilengkapi dengan ayam goreng, lalapan dan oseng kikil yang maknyoss. Acara sarapan selesai. Cuusss.. yuk lanjut mobil meluncur cepat melewati jalur yang kami pilih. Saya menikmati perjalanan Temanggung-Wonosobo yang terus menuju ke Dieng. Sebelum sampai di obyek wisata Telaga Warna kami sempat berhenti di gardu pandang karena si Aura cucu saya kebelet pipis. Yuk turun dulu yang mau pipis siapa lagi nih?
Karena perjalanan lancar jam 10 kami sudah sampai Telaga Warna. Hmm ternyata bener apa kata mbah Google pemandangan dan udara pegunungan di obyek wisata ini sejuk, bersih dan penuh dengan ketenangan. Waktu itu masih pagi dan harinya sabtu juga sedang tidak musim liburan jadi ngga terlalu ramai.
Pasti pada penasaran ya koq dibilang unik cantik dan ada kesan misterinya. Konon air di telaga ini kerap berubah-ubah warnanya. Kadang kekuningan, hijau, biru, bahkan sering juga memancarkan warna pelangi. Tepat sekali bila penduduk di sekitar Dieng menyebutnya telaga Warna.
Telaga Warna ini berada di ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut, dan dikelilingi oleh pemandangan pegunungan dan pepohonan yang hijau. Jika kalian ingin menikmati cantiknya Telaga Warna Dieng ini, Pagi dan Siang Hari adalah waktu yang tepat untuk menikmatinya. Karena apabila kalian datang sore hari, Kalian hanya akan melihat kumpulan kabut yang menutupi lembah.
Kami merasa beruntung bisa berada di ketinggian 2000 meter.Telaga Warna berada di desa Dieng Wetan, kecamatan Kejajar. Wonosobo. Menikmati keunikan pemandangan alam di sekitar telaga Warna. Air telaga yang mengering dan terkesan tenang sedang di pinggir telaga pepohonan rindangmenambah kekaguman saya dan keluarga ketika tadabur alam di Dieng.
Kami sempat menyusuri tepi telaga yang di kelilingi pohon rindang terkesan serem. Menurut sejarah telaga ini terjadi karena letusan gunung Purba ratusan tahun yang lalu.Kalau kisah mitosnya boleh percaya ngga percaya warna telaga itu berasal dari cicin milik seorang bangsawan yang jatuh ke dasar telaga. Makany air di dalam telaga itu bersinar indah seperti cicin milik bangsawan tersebut.
Tapi kalau menurut pnelitian yang akurat, warna itu muncul karena ada pembiasan dari cahaya yang ada di sekitar telaga, warna langit biru, kekuningan, hijau atau mungkin bila cuaca mendung air telaga akan berubah warna menjadi abu-abu.
Oya di sebelah telaga Warna masih ada telaga Pengilon. Sayangnya kami tidak menunjunginya. Kami malah tertarik untuk menyusuri goa yang ada di sekitar tepi danau.Samapi saat ini masih ada salah satu goa yang digunakan untuk upacara keagamaan biasanya mereka adalah umat Hindu. Goa di sekitar telaga cukup banyak ada goa Semar, Goa Sumur, goa Batu Tulis dan goa Jaran
Rasanya kami betah berlama-lama di tepi telaga sambil menikmati jagung rebus dan iringan musik pengamen yang buka lapak di dekat tepi pantai yang berhasil menghibur pengunjung, sekaligus mengumpulkan rupiah yang bisa dibawa pulang.
Bila anda penasaran karena belum pernah kesana. Jangan ditunda. Sebelum jalan-jalan ke Luar Negeri wajib hukumnya menikmati keindahan alam Bumi Pertiwi ini.
Untuk saat ini wisata ke Dieng belum bisa menggunakan bus wisata yang besar. Pertimbangannya adalah jalan yang sempit dan naik turun plus berkelak kelok pula. Jadi sebaikanya menggunakan bus wisata mini, kendaraan pribadi, angkutana umum, sepeda motor atau carter bus mini yang dimiliki oleh Kabupaten Dieng.
Untuk tiket masuk, bayar parkir dan melihat obyek wisata yang berdekatan di komplek Dieng sangat bervariasi. Yang jelas bila membeli tiket perorangan dan rombongan tentunya berbeda.
Nah itu tadi sekelumit foto bercerita yang sempat saya simpan di memori saya. Semoga besok jumpa lagi dengan cerita jala- jalan kami yang lain.
September 14, 2016 pukul 2:22 pm
Alhamdulillah meninggalkan kenagan dan jejak ketika jalan jalan ke Dieng dalam kurun waktu yang cukup lama
September 14, 2016 pukul 3:04 pm
Wah utiii sm kakek mesra..itu mkn dpinggir jln gak hot?
September 14, 2016 pukul 3:15 pm
Masih pagi mas..di daerah Kopeng itu
September 14, 2016 pukul 9:22 pm
Owalah, udara tetep adem
September 15, 2016 pukul 9:23 am
Yoi Mas ..kendraan yang lewat juga masih sepi jadi bisa buka lapak di pinggir jalan.
September 14, 2016 pukul 11:50 pm
Hmmm, kapan ya bs kesana lagi. Saya lama sekali g kesana. Amazing
September 15, 2016 pukul 9:25 am
Masih banyak yang bisa diekplore kalau untuk Dieng. Kalau mau kpn2 boleh Mas jalan bareng saya ada keponakan yang tinggal di Wonosobo
September 15, 2016 pukul 12:10 am
Utiii, aku tuh pengin banget ke Dieng terus belum kesampaian sampai sekarang hiksssss… jalannya gak menanjak agak dikit parno huhuh.. Tapi bangus banget telaganya, kayak di Manado juga ada…
Enak banget Utii piknik sama keluarga ^^
September 15, 2016 pukul 9:27 am
Banyak banget Mba Ibyek Wisatanya yang tuk liat su rise keren Uti juga belum kesana. tapi sudah niat nih..
September 16, 2016 pukul 3:25 am
Utiii.. Aku juga udah pernah ke telaga warna, dan pas dapet warna hijau berkilau gitu. Baguuuus. Mau ke gua2 nya ngga sempet karena bawa ponakan masih kecil2. Hehehe
September 16, 2016 pukul 2:59 pm
Seneng dan bangga ya kita punya kekayaan alam yang indahnya luar biasa. Makasih ya sudah singgah
September 16, 2016 pukul 8:05 am
Utiii..sejak awal nikah kami udah berencana pengen ke Dieng tapi ngga jadi-jadi..huhu.. Keduluan Uti deh..
Betewe..pengen nyicip oseng kikil mak nyoss bikinan Uti deh..hihihi..
September 16, 2016 pukul 3:01 pm
Boleh Mba arin.. nanti klau pas kopdar yaa. Jalan ke Dieng sekarang sdudah nyaman Mba Arin lewat Banyubiru
September 16, 2016 pukul 1:43 pm
Seru banget Uti jalan-jalannya! Jadi pengen kesana juga nih 😁
September 16, 2016 pukul 3:01 pm
Ayo mba dirncanakan dari sekarang
September 16, 2016 pukul 4:24 pm
Siap uti
September 17, 2016 pukul 1:11 am
asyik.. Uti ikut yaa
September 16, 2016 pukul 1:44 pm
Seru banget Uti jalan-jalannya!
Jadi pengen deh ajak anak-anak kesana juga 😁
September 16, 2016 pukul 3:02 pm
Anak -anak pasti seneng mba kalau diajak kesana
September 16, 2016 pukul 2:31 pm
Masya Allah..cantiik bangeet ..kalau pas gak keriing pasti lebiih cantiik banget ya uty…
Kapan y bisa kesana? *nglirik pakSu… 🙂
September 16, 2016 pukul 3:44 pm
Iya musim keringnya smbil ngebayangin Autum di negeri orang banyak daun kering tanah tanah merkah..
September 16, 2016 pukul 2:56 pm
Mbayangin dieng tu pasti gak berani mandi…
Bbbrrrrr dingin 2000mdpl
September 16, 2016 pukul 3:42 pm
iya airnya kyk es.. tapi banyak juga di rumah2 penduduk yang pada punya heater di kamar mandinya.
September 16, 2016 pukul 3:45 pm
mandinya pas photo aliasa setengah badan
September 18, 2016 pukul 9:01 am
Aku jadi pengen kesana Uti. tempatnya enak kyknya ya
September 19, 2016 pukul 3:30 am
Dieng obyek wisatany banyak mba.kl mau puas hrs nginep